Sabtu, 27 November 2010

Anugerah = Musibah

Ketika sebuah anugerah menjadi jalan menuju kehancuran, apakah anugerah itu kemudian menjadi sama nilainya dengan musibah?
Kebanyakan wanita dijadikan Tuhan sebagai sesosok mahluk yang begitu indah untuk dipandang mata. Tak heran jika banyak wanita yang dijadikan model untuk berbagai macam produk kecantikan dan produk lain yang berharga mahal. Para wanita cantik dianggap mampu meningkatkan nilai jual atas suatu produk. Kerap pula terjadi, mereka menjadi sebuah ikon yang menggambarkan kualitas produk itu sendiri.
Jika seorang Julius Caesar berjuang mati-matian untuk mendapatkan hati seorang Cleopatra, pasti karena wanita itu begitu berharga. Selain kecantikannya yang sangat terkenal, Cleopatra juga pemilik kekuasaan atas tanah Mesir.
Dalam sastra karya Shakespeare, Romeo bahkan rela mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ketika mengetahui kekasihnya, Juliet, meninggal. Ia merasa sudah tidak mungkin lagi untuk dapat hidup bersama Juliet yang cantik dan putrid seorang penguasa.
Dalam kisah pewayangan Rama dan Shinta, terjadi perebutan Shinta yang jelita dan berhati mulia oleh Rahwana dan Rama. Perebutan ini kemudian menciptakan peperangan besar antar bangsa.
Kisah Ken Arok dan Ken Dedes
Seorang penulis terkenal bernama Pramoedya Ananta Toer menggambarkan kisah seorang pemuda bernama Ken Arok. Ia seorang perampok yang kemudian menjadi pengawal dari Tunggul Ametung dan istrinya, Ken Dedes. Ken Arok menjadi dekat dengan Ken Dedes setelah menolongnya dari gangguan Sawung Agul. Dari situlah Ken Arok mengetahui tentang keadaan Ken Dedes yang sesungguhnya serta penderitaannya menjadi istri Tunggul Ametung.
Karena itulah Ken Arok merencanakan membunuh Tunggul Ametung dengan memesan keris kepada Empu Gandring. Keris pesanan yang tak kunjung selesai membuat Ken Arok membunuh Empu Gandring dengan keris buatannya. Empu Gandring pun mengutuk Ken Arok bahwa keris itu akan membunuh tujuh korban lagi.
Untuk memuluskan rencananya, Ken Arok memberikan keris itu pada Kebo Ijo. Karena tidak mengetahui niat jahat Ken Arok, Kebo Ijo menerima dengan senang hati dan memamerkan pada semua orang yang ditemuinya. Pada malam hari Ken Arok mengambil keris itu dan melanjutkan rencananya mendatangi rumah Tunggul Ametung. Dengan bantuan Ken Dedes, Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung ketika tidur.
Setelah Tunggul Ametung mati dan Ken Arok pergi dari ruang tidurnya, Ken Dedes berteriak membangunkan seluruh penghuni rumah. Dengan liciknya, Ken Arok akhirnya memfitnah Kebo Ijo akan kematian Tunggul Ametung dan membunuh Kebo Ijo dengan keris itu juga. Rencana Ken Arok dan Ken Dedes berhasil. Mereka pun menikah serta mewarisi kekayaan dari Tunggul Ametung.
Kisah ini menggambarkan seorang wanita cantik jelita yang haus akan kasih sayang seorang pria dan merasa sangat tertekan oleh kondisi keluarganya. Kemudian muncullah seorang pria muda tampan dan gagah perkasa yang menawarkan diri untuk memberikan segalanya; baik berupa perhatian, kasih sayang, harta, serta memujanya layaknya Dewi dari khayangan.
Kecantikan serta keanggunan Ken Dedes telah membutakan mata Ken Arok, sehingga segala cara ditempuhnya untuk mendapatkan cinta Ken Dedes. Sebuah gambaran yang hingga saat ini masih terjadi dikalangan masyarakat Indonesia.
Tidak dipungkiri, banyak kasus kejahatan, perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga terjadi akibat dari ketidakpuasan manusia di dalam lingkungannya, khususnya ru0mah tangga. Kehadiran orang ketiga yang membawa tampang rupawan, penuh perhatian, mapan, dan sebagainya, dalam rumah tangga menjadi pelarian atas masalah tersebut.
Sesaat, kondisi tersebut dirasa dapat menjadi solusi atas kepenatan yang dialami dalam kehidupan serta mampu memberikan kebahagiaan. Pertanyaannya adalah, berapa lama kebahagiaan dari orang ketiga dalam ikatan pernikahan itu akan bertahan?
Analoginya, jika ada bangkai, ditutupi oleh berita seperti apapun baunya akan tetap tercium. Artinya, suatu keburukan pasti akan terkuak. Kita hanya tinggal menunggu waktu. Yang menjadi korban pun orang-orang di sekeliling kita yang begitu mencintai kita. Mereka korban dari keEGOISan kita. Mereka, anak-anak kita yang menjadi harapan masa depan kita.
Keindahan pada manusia adalah “anugerah” dari Tuhan yang dititipkan sementara pada manusia yang hidup di dunia. Keindahan itu berupa paras, keperkasaan, kemampuan menarik lawan jenis dengan komunikasi dan empati, serta kejayaan. Keindahan itu dapat berubah menjadi ujian dapat pula berubah menjadi musibah, tergantung kemana keindahan itu dibawa. Dalam hidup selalu ada pilihan dan yang terbaik adalah melakukan hal baik dengan cara dan niat baik. Masih ada waktu untuk memperbaiki kesalahan selama nafas masih dijinkan keluar masuk paru-paru dan darah masih boleh mengelilingi seluruh tubuh kita.
Mari bermuhasabah diri……………

Source:
http://www.indosiar.com/sinopsis/64476/ken-arok-dan-ken-dedes
http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Ken_Angrok
http://heritageofjava.com/portal/article.php?story=2009030910432118
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/pramoedya-ananta-toer/index.shtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar